Sabtu, 29 Januari 2011

BERBAKTI KEPADA KEDUA ORANG TUA

Orang tua merupakan orang yang telah mengasuh, membesarkan, mendidik serta membimbing anak-anaknya ke arah kebaikan, ia merawatnya dengan sepenuh hati tanpa pamrih, maka kewajiban seorang anak adalah berbakti kepada orang tuanya.
Berbakti kepada orang tua merupakan suatu perbuatan yang sangat mulia dan terpuji dalam Islam. Dimana Allah SWT. memerintahkan untuk memperhatikan hak kedua orang tua, sehingga perintah berbakti kepada orang tua ditempatkan dalam urutan langsung setelah perintah beribadah kepada Allah SWT. dan mengesakan-Nya.[1] Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT. dalam al-Qur'an surat al-Isra' ayat: 23:
 ÓÓ%r 7/ w& #r7è? w) n$ƒ) ûï$!q9$/r $Z¡m) ... (الإ سراء : ٢٣)
“Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya janganlah kamu sembah kecuali Allah dan berbuat baiklah pada ibu bapakmu...” (QS. Al-Isra’ : 23)
Dari ayat di atas, dapat diketahui bahwa Allah SWT. menempatkan kedudukan berbakti kepada orang tua pada posisi kedua setelah beribadah kepada-Nya. Hal ini membuat suatu kesan yang mendalam bagi orang yang mau berpikir tentang perintah berbakti kepada orang tua, dan mendurhakai serta menyakitinya merupakan hal yang paling tercela dan perbuatan dosa besar yang hukumannya segera ditentukan di dunia ini sebagaimana Rasulullah Saw. bersabda dalam sebuah hadits:
عن أنس بن ملك قال رسول الله صلى الله عليه وسلم قال على كل الذنوب يؤخر الله مهاما شاء الى يوم القيامة الا العبد إذا كان بارا لوالديه ليزيره برا وخيرا ومن برهما أن ينفق عليهما إذا احتاج (رواه ابن ماجه)[2]
“Dari Anas bin Malik ra., berkata: Rasulullah Saw. bersabda: 'Semua dosa itu ada azabnya ditunda oleh Allah SWT. tempat hari kiamat kecuali dosa yang durhaka kepada kedua orang tua, sesungguhnya Allah SWT akan mempercepat azab kepadanya dan Allah akan menambah umur seseorang hamba jika ia berbuat baik pada orang tuanya serta memberi nafkah kepada mereka jika dibutuhkan.” (HR. Ibnu Majah).
Meskipun mendapat hukuman dunia dan akhirat, pada kenyataannya dalam kehidupan sehari-hari banyak orang yang tega mencemoohkan dan menghina orang tuanya, lebih-lebih dalam kehidupan modern seperti saat sekarang ini, hampir semua orang sibuk mengejar kepentingan dunia sehingga melupakan kepentingan akhirat. Dimana ada orang mengatakan tidak sempat ataupun tidak ingin melaksanakannya dengan alasan sibuk dengan urusan dagang, kantor ataupun urusan lainnya. Jelasnya masing-masing memiliki alasan yang berbeda dan tidak mau berbakti kepada orang tuanya.
Ini semua merupakan kesalahan orang tua itu sendiri, karena mereka tidak atau kurang mcmberikan perhatian dan pengajaran agama terhadap anak-anaknya, terutama pengajaran tentang berbakti kepada orang tua, dimana dengan memberikan ajaran agama kepada mereka niscaya anak itu akan berbakti kepada orang tuanya. Tetapi karena kelalaian orang tua dalam memberikan perhatian dan bimbingan keagamaan, maka dapat mendatangkan pengaruh yang amat besar terhadap perilaku anak tersebut, dan nilai-nilai pendidikan Islam yang berhubungan dengan bakti anak kepada orang tuanya tidak dihiraukan, padahal mengurus kedua orang tua merupakan kewajiban bagi anak menurut ajaran Islam dan menjadi suatu ibadah.



[1] Ahmad Isa ‘Asyur, Kewajiban dan Hak Ibu, Ayah dan Anak, Cet IV. (Bandung: Diponegoro, 1993), hal. 15.

[2] Ibnu Majah, Sunan Ibnu Majah, Juz I, (Bandung: Darul Fikri, 1992), hal. 21.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar