Kamis, 20 Januari 2011

FORMATUR AGPAI ACEH


LATAR BELAKANG ASOSIASI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM INDONESIA (AGPAII) DAN WACANA MENGHADIRKANNYA DI ACEH

1. Rekam Jejak AGPAII Pusat
            Sejarah AGPAII terdapat beberapa problema yang mendera Pendidikan Agama Islam, sejalan dengan itu,kemajuan ilmu pengetahuan dan perkembangan teknologi yang semakin pesat dengan segala dampak ikutannya, semua itu membawa tantangan tersendiri terhadap fenomena kehidupan beragama. Sebab itu, setiap Guru Pendidikan Agama Islam (GPAII) dituntut untuk dapat berperan secara aktif dalam menampilkan nilai-nilai agama yang dinamis, damai, toleran, dan inklusif, sehingga mampu mengarahkan berbagai kemajuan juga tantangan zaman yang dihadapinya.
Sementara itu, setelah diundangkannya UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pedidikan Nasional dan UU No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, memberikan tantangan sendiri bagi setiap guru, termasuk GPAI dalam mengemban profesinya sebagai pendidik yang profesional. Begitu juga, bidang lain yang harus segera diselesaikan, misalnya tentang kualifikasi pendidikan sebagai bagian dari sertifikasi dan pengaturan angka kredit bagi jabatan guru, semua itu menuntut adanya peningkatan kompetensi/kemampuan Guru Pendidikan Agama Islam agar lebih professional dalam berkarya dan berprestasi dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari.
Kondisi geografis wilayah nusantara, jumlah sekolah dan GPAI yang sangat banyak, menuntut sistem komunikasi dan pembinaan profesionalisme terhadap GPAI yang lebih efektif dan efisien. Berkaitan dengan hal tersebut, peningkatan kemampuan profesionalisme GPAI memerlukan suatu wadah organisasi dalam bentuk asosiasi, antara lain untuk membangun komunikasi, informasi, berdiskusi menyalurkan aspirasi dan pembinaan di antara sesama Guru Pendidikan Agama Islam. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen menekankan pula bahwa Guru wajib memiliki kualifikasi akademik, sertifikat pendidik dan kompetensi yang meliputi kompetensi paedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi profesional.
Di sisi lain, setiap guru mata pelajaran dituntut untuk membentuk organisasi profesi yang bersifat independen. Atas pertimbangan tersebut, maka lahirlah berbagai macam asosiasi guru mata pelajaran. Guru Pendidikan Agama Islam tentu tidak mau ketinggalan, maka dibentuklah organisasi profesi di kalangan Guru Pendidikan Agama Islam yang bernama Asosiasi Guru pendidikan Agama Islam Indonesia (AGPAII). Lahirnya AGPAII diawali dengan adanya kegiatan yang diadakan oleh Direktorat Pendidikan Agama Islam Pada Sekolah (PAIS) Ditjen Pendidikan Islam (Pendis) Depag RI pada tanggal 24 Maret 2007 di Cisarua, Bogor Jawa Barat yang dihadiri oleh Ketua-ketua MGMP SMP, SMA, SMK dan KKG SD se-Indonesia, pada momen yang baik tersebut dideklarasikan Asosiasi Guru Pendidikan Agama Islam Indonesia yang disingkat AGPAII.
Progam utama pengurus yang terpilih ketika itu hanya satu, yakni mengadakan Kongres Nasional. Alhamdulillah berkat bantuan dari Direktorat PAIS Depag RI, Direktorat Profesi Pendidik Ditjen PMPTK Depdiknas, dan Pemda DKI Jakarta, AGPAII dapat mengadakan Kongres Nasional pertama pada tanggal 24 – 26 Agustus 2007 di Jakarta. Kongres dihadiri oleh 120 orang Guru Pendidikan Agama Islam utusan dari 18 provinsi se-Indonesia. Kongres tersebut menghasilkan AD/ART, Program Kerja secara umum, dan DPP AGPAII periode 2007 – 2012. Sebagai tindak lanjut dari hasil kongres, maka diadakan sosialisasi AGPAII, termasuk pembentukan DPW tingkat provinsi dan DPD tingkat kabupaten/kota, bahkan tingkat rayon/kecamatan. Tentunya, pada wilayah atau daerah yang memang sudah siap membentuk kepengurusan.
Untuk itu, inisiatif dan ide konstruktif dari pengurus KKG dan MGMP di semua wilayah/daerah dan tingkatan, agar segera membentuk AGPAII sesuai dengan tingkatan wilayah/daerah sangat kami nantikan. Sebaiknya, dalam pembentukannya melibatkan instansi atau lembaga terkait, misalnya dengan Dinas Pendidikan Provinsi/Kab/Kota atau Kanwil Depag Provinsi atau Kandepag Kabupaten/Kota. Sebagai organisasi profesi yang bersifat independen, maka untuk legalitas pendirian AGPAII, maka kami telah mendaftarkan ke Akte Notaris Saifuddin Arief, SH, MH (SK Menteri Kehakiman No.C. 142. HT. 03.01.TH.1992), Notaris Kota Tangerang di Celedug Provinsi Banten Jl. HOS. Cokroaminoto No. 158-G, Kreo Ciledug Tlp. 7365919, 7365920, Fax. 7365918 Tangerang Provinsi Banten. Akte Pendirian AGPAII telah disahkan oleh Notaris tersebut dengan nomor: 10 tanggal 18 Juni 2008. Adapun para pendirinya adalah: 1). Drs. Afrizal Abuzar, 2). Drs. H. Abd. Rahman, 3). Drs. HA. Sholeh Dimyathi, MF, 4). Mahnan Marbawi, S.Ag, dan 5). Dr. H. Imam Tolkhah, MA. Kini Seketariat AGPAII (untuk sementara) beralamat di SMA Negeri 46 Jl. SMA Negeri 46 Jl. Masjid Darussalam Kebayoran Baru Jakarta Selatan Tlp/Fax : (021) 7246695.

2. Wacana Menghadirkan di Aceh
Pada dasarnya organisasi AGPAI ini bukanlah hal yang baru, sebagaimana uraian penjelasan sebelumnya di atas, keinginan untuk menghadirkan AGPAI di Aceh sebenarnya telah lama diinginkan oleh sebagian guru-guru PAI itu sendiri, namun sayang belum tersalurkan dan dimentahkan dalam sebuah pertemuan antara sesama GPAI itu sendiri, sebuah moment yang sangat berharga pada pergantian tahun 2010 dan awal tahun 2011 yang lalu sebanyak 30 (tiga puluh) orang GPAI baik dari jenjang SD, SMP dan SMA/SMK dipanggil melalui KEMENAG Provinsi Aceh untuk mengikuti kegiatan pembelajaran berbasis TIK yang berlangsung di Hotel OASIS ATJEH dari tanggal 29 – Desember 2010 s/d 1 Januari 2011, tepatnya pada tanggal 1 Januari 2011 setelah kegiatan selesai dilaksanakan seluruh peserta yang mengikuti kegiatan duduk bermusyawarah membahas masalah perlunya AGPAI di Aceh sebagaimana telah dilahirkan juga dibeberapa provinsi lain di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Dalam diskusi panjang dan komentar yang sangat kritis dari setiap peserta akhirnya forum sepakat untuk memilih dan menetapkan formatur yang nantinya bertanggung jawab mengantarkan sampai pada Kongres – I AGPAI ACEH, dan satu hal yang patut disyukuri juga tentunya, dengan adanya dukungan yang sangat energik dari Bapak. Drs. Taharuddin  yaitu selaku Kasi. Kurikulum MAPENDA KEMENAG ACEH dan beliau jauh sebelumnya selalu berharap dan bercita-cita kiranya AGPAI ACEH itu dapat diwujudkan oleh GPAI di ACEH. Hasil akhir dari musyawarah tersebut terpilih 11 (sebelas) orang nama yang akan melaksanakan kegiatan Kongres atau Mubes dimaksud yang seterusnya mengadakan rapat-rapat untuk berbicara persoalan-persoalan teknis, selanjutnya 11 orang tim formatur ini kembali lagi bermusyawarah untuk mengisi posisi “Job Discription” dan suatu keputusan yang dihasilkan bahwa hal yang paling mendesak adalah komunikasi aktif dan efektif dengan KABID. MAPENDA KEMENAG ACEH, agar dapat mengarahkan dan membina serta mendukung dalam segala aspek jika dimungkinkan, untuk itu salah seorang TIM menghubungi Pak Taharuddin untuk menayakan kemungkinan waktu yang tepat untuk bertemu dengan KABID MAPENDA, kemudian beliau menginformasikan agar hari Rabu (5 Januari 2011), namun berikutnya pertemuan ditunda pada hari kamis tanggal 6 Januari 2011 karena pada hari rabu tersebut KABID. MAPENDA ada dinas luar daerah, maka pada hari kamis seluruh pengurus Formatur AGPAI berangkat ke MAPENDA, Untuk mengetahui apa saja yang kita bicarakan disana dan apa hasilnya ada pada tulisan berikutnya/dibawah ini...

3. Pertemuan Dengan KABID. MAPENDA (Resume Rapat)
Hari/Tanggal               : Kaanis, 6 Januari 2011
Pukul                           : 09.00 WIB – 11.00 WIB
Tempat                        : di ruang KABID MAPENDA (Bapak Drs. H. Saifuddin AR)
Moderator/MC            : Marwan Fakry, S,Ag, M. Pd
  1. Rapat dibuka oleh Marwan Fikry dengan menyampaikan latar belakang masalah kehadiran kawan-kawan Tim Formatur AGPAI ACEH dan ucapan terimakasih atas sambutan baik dari KABID MAPENDA, khususnya KASI KURIKULUM dan KASI KETENAGAAN,.berikutnya setelah dibuka oleh Bapak Marwan Fikry kemudian Ketua Umum (Drs. Mukhlis Yacob) menyampaikan bahwa gambaran sekilas tentang lahirnya TIM FORMATUR
  2. Drs. Mukhlis Yacob,.inti dari Ketua Umum sampaikan, adalah:
    1. Silaturrahmi dan Koordinasi
    2. Latar belakang terbentuknya FORMATUR AGPAI ACEH
    3. Sudah melakukan kmfirmasi dengan AGPAII Pusat,.
  3. Marwan Fikry, S.Ag, M.Pd, inti Ketua I sampaikan adalah:
    1. Gambaran aktifitas GPAI ACEH selama ini sangat minim, contohnya kalau ada lomba ditingkat nasional seperti inovasi pembelajaran, hal ini sangat sedikit yang mau ikut
    2. Kita dapat mewujudkan aktivitas kompetesi PAI juga ditingkat provinsi
  4. Muhammad Yani, S.Pd.I, M.Ag, inti Sekretaris Umum sampaikan adalah:
    1. Membaca nama-nama formatur AGPAI Aceh
    2. Sebagai tambahan perlu di informasikan juga kepada ketua/pengurus MGMP Kabupaten/Kota bahwa mengajak mereka untuk bergabung sebagai bagian FORMATUR, yang masing-masing MGMP Kabupaten/Kota  dapat mengirimkan 1 atau 2 orang nama sebagai bagian dari Tim Formatur
  5. Ahlul Fikry, S.Pd.I, M.Pd.I, inti yang Ketua II sampaikan adalah:
    1. Teknis musyawarah juga perlu dipikirkan dari sekarang, apa dilaksanakan sebagai agenda khusus atau dicari celah kegiatan lain seperti dalam momentum seminar dibuat oleh Tim Formatur kemudian mengundang MGMP Kabupaten.Kota untuk mengikutinya sekaligus sebelumnya menyampikan nmaksud AGPAI ACEH.
    2. Plan and Action
  6. Nurbahri, S.Ag., dan Nurdin Yakob, S. Ag, M.Pd, (Keduanya masing-masing selaku Bendum dan Ketua III) sama-sama menyampaikan, yaitu:
    1. Agar kita secepatnya membuat surat permintaan rekomendasi dari MAPENDA agar legalitasnya jelas
  7. Drs. Taharuddin,(Kasi. Kurikulum)  poin penting yang beliau sampaikan adalah:
    1. Pengalaman GPAI di luar Aceh dan kiprahnya dalam dunia pendidikan
    2. PAI di MAPENDA kadang-kadang ditangani Sie. Kurikulum dan Sie. Kelembagaan dan Ketatalaksanaan
    3. Kompetesi nasional yang masih kurang menggema bagi GPAI Aceh, dengan adanya AGPAI Aceh nantinya dapat mengikat silaturrahmi dan komunikasi aktif dengan sesama GPAI terhadap kemajuan pendidikan dan peningkatan profesionalisme GPAI itu sendiri seperti GPAI juga harus mampu dalam mendekatkan pembelajaran yang berbasis ICT/TIK.
    4. Kontak person dengan AGPAI Pusat agar juga menjadi perhatian semua pengurus nantinya.
  8. Drs. Idris, M.Pd, (Kasi Kelembagaan dan Ketatalaksanaan), hal penting yang beliau sampaikan adalah:
    1. Sambutan baik dan dukungan untuk memfasilitasi AGPAI ACEH ini
    2. Kalau berbicara anggaran kiranya dapat kita siapkan RAB mungkin dapat diajukan dalam APBA atau pada Donatur lainnya
    3. GPAI dapat berbagi informasi dalam menjalankan pendidikan PAI di sekolah, baik dari sisi kelemahan dan keberhasilan yang ada, selanjutnya dilakukan musyawarah upaya yang dapat dilakukan agar PAI disekolah juga memiliki efek/dampak bagi anak ketika dalam masyarakat dan keluarga.
  9. Drs. H. Saifuddin AR (Kabid. Mapenda), arahan dan sambutan beliau adalah sebagai berikut:
    1. Ucapan selamat datang dan terimakasih atas semangat pengabdian GPAI Aceh.
    2. Banyak hal yang harus kita gerakkan, termasuk salah satunya berkaitan dengan AGPAI untuk dihadirkan di Aceh
    3. Perlu diperhatikan dan dikaji bersama berkaitan dengan Dasar Hukum/Pijakan Hukum baik yang berkaitan dengan peraturan pemerintah, Undang-undang dan Qanun Pendidikan itu sendiri.
    4. Mengimpormasikan dan menghadirkan Pengurus MGMP Kabupaten/Kota baik sebelum dilaksanakan Kongres Daerah/ Musyawarah Besar maupun pada saat pelaksanaan acara itu sendiri, sehingga tidak memunculkan gejolak dikemudian hari.
    5. Selain SD, SMP dan SMA/SMK agar nantinya Personil AGPAI ACEH ini juga dapat melibatkan RA atau pendidikan pra sekolah lainnya yang di dalam mengajarkan PAI.
    6. Perlu dibangun hubungan dengan komunikasi yang baik dengan semua GPAI pada semua jenjang.
    7. Kiranya GPAI dapat menjadi pengaruh bagi guru mata pelajaran umum lainnya, seperti persoalan yang disampaikan oleh GPAI tentang turunya hujan merupakan tugasnya dari malaikat Mikail akan tetapi dari tinjauan IPA proses turunya hujan merupakan proses alam,.panas bumi- membentuk es di udara-dibawa angin, hujan turun,. Dan seterusnya
    8. Organisasi ini jangan sekali-kali masuk dalam ranah politik, perlu dibuat aturan yang jelas jika pengurus terlibat persoalan politik dan prilaku tidak terpuji lainnya perlu adanya sikap tegas.
    9. Ketua MGMP Kabupaten/Kota langsung menjadi pengurus Provinsi
    10. Jangan buat janji-janji yang belum pasti, nantinya publik bingung
    11. Koordinasi juga dengan Dinas Pendidikan Provinsi Aceh.







NAMA-NAMA TIM FORMATUR
ASOSIASI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
 AGPAI – ACEH


Ketua Umum                         : Drs. Mukhlis Yacob
Ketua I                                   : Marwan Fikry, S. Ag, M. Pd
Ketua II                                  : Ahlul Fikri, S.Pd. I, M. Pd. I
Ketua III                                 : Nurdin Yacob, S. Ag, M. Pd
Sekretaris Umum                  : Muhammad Yani, S.Pd.I, M. Ag
Sekretaris I                            : Diana Safitri, S. Pd.I
Sekretaris II                           : Syarifah Musanna, S. Ag
Sekretaris III                          : Fakruddin, S. Ag
Bendahara Umum                : Nurbahri, S. Ag, M. Pd
Bendahara I                           : Bustami, S. Ag
Bendahara II                          : Drs. Ali Nurdin













DATA TIM FORMATUR
TEMPAT TUGAS DAN KONTAK PERSON

NO
NAMA
TEMPAT TUGAS
NO. HP
KET
1.
Drs. Mukhlis Yacob
SMAN.1 Banda Aceh
0852 6039 7779

2.
Marwan Fikry, S.Ag, M.Pd
SMP Percontohan
0812 6968 069

3.
Ahlul Fikri, S.Pd.I, M.Pd.I
SMAN.1 Leupung
0852 3448 1072

4.
Nurdin Yacob, S.Ag, M.Pd
SMPN.16 Banda Aceh
0852 6002 2728

5.
Muhammad Yani, S.Pd.I,M.Ag
SMAN.1 Peukan Bada
0812 6968 750

6.
Diana Safitri, S.Pd.I
SDN. 22 Banda Aceh
0812 2208 4077

7.
Syarifah Musanna, S.Ag
SMAN. Kota Baro
0852 6048 6865

8.
Fakruddin, S.Ag
SMPN.2 Blang Bintang
0813 6012 1617

9.
Nurbahri, S.Ag
SDN.1 Banda Aceh
0813 6022 2732

10.
Bustami, S.Ag
SDN.20 Banda Aceh
0852 6057 0678

11.
Drs. Ali Nurdin
SMK Mesjid Raya
0821 6050 5959









Tidak ada komentar:

Posting Komentar