Rabu, 02 Februari 2011

LEASON STUDY

Selama pendidikan masih ada, maka selama itu pula masalah-masalah tentang pendidikan akan selalu muncul dan orang pun tak akan henti-hentinya untuk terus membicarakan dan memperdebatkan tentang keberadaannya, mulai dari hal-hal yang bersifat fundamental-filosofis sampai dengan hal-hal yang sifatnya teknis-operasional. Sebagian besar pembicaraan tentang pendidikan terutama tertuju pada bagaimana upaya untuk menemukan cara yang terbaik guna mencapai pendidikan yang bermutu dalam rangka menciptakan sumber daya manusia yang handal, baik dalam bidang akademis, sosio-personal, maupun mental-spiritual.
Salah satu masalah atau topik pendidikan yang belakangan ini menarik untuk diperbincangkan yaitu tentang Lesson Study, yang muncul sebagai salah satu alternatif guna mengatasi masalah praktik pembelajaran yang selama ini dipandang kurang efektif. Seperti dimaklumi, bahwa sudah sejak lama praktik pembelajaran di Indonesia termasuk pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) pada umumnya cenderung dilakukan secara konvensional yaitu melalui teknik komunikasi oral dengan didominasi metode ceramah.
Dalam kasus pembelajaran PAI, praktik pembelajaran konvesional semacam ini lebih cenderung menekankan pada bagaimana guru mengajar (teacher-centered) dari pada bagaimana siswa belajar (student-centered), dan secara keseluruhan hasilnya dapat kita maklumi yang ternyata tidak banyak memberikan kontribusi signifikan bagi peningkatan mutu proses dan hasil pembelajaran siswa. Untuk merubah kebiasaan praktik pembelajaran dari pembelajaran konvensional ke pembelajaran yang berpusat kepada siswa memang tidak mudah, terutama di kalangan guru yang tergolong pada kelompok laggard (penolak perubahan/inovasi). Dalam kondisi seperti ini, Lesson Study tampaknya dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif guna mendorong terjadinya perubahan dalam praktik pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Indonesia menuju ke arah yang jauh lebih efektif.
Catherine Lewis, berdasarkan hasil observasinya terhadap berbagai implementasi Lesson Study mengemukakan nilai positif implementasi Lesson Study antara lain:
1. Tujuan bersama untuk jangka panjang. Lesson study didahului adanya kesepakatan dari para guru tentang tujuan bersama yang ingin ditingkatkan dalam kurun waktu jangka panjang dengan cakupan tujuan yang lebih luas, misalnya untuk materi pembelajaran PAI tentang pengembangan sikap toleransi dan empati, pengembangan akhlakul karimah, pengembangan kesalehan individual dan sosial siswa, pengembangan kemampuan akademik siswa terhadap mata pelajaran PAI yang bersifat pemahaman konsep, pengembangan pembelajaran yang menyenangkan, mengembangkan kreatifitas dan kerajinan siswa dalam belajar, dan sebagainya.
2. Materi pelajaran yang penting. Lesson study memfokuskan pada materi atau bahan pelajaran yang dianggap penting dan menjadi titik lemah dalam pembelajaran siswa serta sangat sulit untuk dipelajari siswa. Untuk materi PAI misalnya tema-tema yang terkait dengan praktik fiqih seperti praktik berwudlu’, sholat, haji dan lain sebagainya yang sangat penting dipahami dan dikuasai siswa terlebih dahulu.
3. Studi tentang siswa secara cermat. Fokus yang paling utama dari Lesson Study adalah pengembangan dan pembelajaran yang dilakukan siswa, misalnya, apakah siswa menunjukkan minat dan motivasinya dalam belajar PAI, bagaimana siswa bekerja dalam kelompok kecil dalam mendiskusikan sebuah tema dalam materi PAI, bagaimana siswa melakukan tugas-tugas PAI yang diberikan guru, serta hal-hal lainya yang berkaitan dengan aktivitas, partisipasi, serta kondisi dari setiap siswa dalam mengikuti proses pembelajaran PAI. Dengan demikian, pusat perhatian tidak lagi hanya tertuju pada bagaimana cara guru dalam mengajar PAI sebagaimana lazimnya dalam sebuah supervisi kelas yang dilaksanakan oleh kepala sekolah atau pengawas sekolah.
4. Observasi pembelajaran secara langsung. Observasi langsung boleh dikatakan merupakan jantungnya Lesson Study. Untuk menilai kegiatan pengembangan dan pembelajaran PAI yang dilaksanakan siswa tidak cukup dilakukan hanya dengan cara melihat dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Lesson Plan) atau hanya melihat dari tayangan video, namun juga harus mengamati proses pembelajaran PAI secara langsung di kelas nyata. Dengan melakukan pengamatan langsung, data yang diperoleh tentang proses pembelajaran PAI akan jauh lebih akurat dan utuh, bahkan sampai hal-hal yang detil sekali pun dapat digali. Penggunaan videotape atau rekaman bisa saja digunakan hanya sebatas pelengkap, dan bukan sebagai pengganti.
Dalam konteks pembelajaran Pendidikan Agama Islam, diyakini bahwa praktek dan implementasi pola Lesson Study secara berkelanjutan akan mampu meningkatkan profesionalisme guru-guru PAI yang pada akhirnya akan berdampak pada peningkatan kualitas pembelajaran Pendidikan Agama Islam itu sendiri. Oleh karena itu, implementasi Lesson Study untuk pembelajaran Pendidikan Agama Islam merupakan terobosan strategis dalam peningkatan kualitas pembelajaran PAI yang mutlak segera dijadikan sebagai tradisi peningkatan mutu pembelajaran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar